Dia duduk. Dan tiba-tiba dia memangku ku.
Duduk di atas pahaku saja. Biar kontol aku nya
ga kedinginan." Kata nya.Oke." Jawabku singkat.
Satria memelukku dari belakang saat aku duduk
dipangkuannya. Tangannya mulai jahil dengan
menyusup pada pakaianku dari bawah dan
langsung memainkan toketku.Iya, langsung memainkannya. Secara aku
memang jarang memakai BRA. Kadang risih dan
memang ga nyaman. Terserah sih apa kata
orang, ada yang bilang nanti toketnya ga sekeul,
ga bulet, ga indah, dan turun. Aku sih cuex aja,
selama aku nyaman.Satria terus memencet-mencet lembut putingku
yang sudah mengeras. Terasa ada tonjolan
didekat pahaku.
Sepertinya itu kontol Satria yang sudah
menegang.Tanpa basa basi, Satria menyuruhku berdiri dan
dia melorotkan celanaku sampai setengah
pahaku.Dia lalu mengeluarkan kontol ukuran standar Indo
nya dari celana dalamnya. Dengan terburu-buru,
Satria menyuruh aku mendudukinya lagi, tapi kali
ini dengan kontolnya yang masuk ke dalam
lubang memekku.
Hmmmm,,, rasanya ga karuan. Ada enaknya, dan
ada rasa khawatirnya. Bagaimana kalau ketauan
orang? Atau polisi yang lagi patroli?
Tapi tetap saja semua rasa khawatir itu, kalah
dengan rasa kenikmatan.
"Ugh, Yank... Dalem lagiiiiiiii..." Desahku pelan.
"I,l.. iya, sayang." Jawab Satria.
Uhh, yank, teken yankkkkk..." Lanjut Satria,
dibarengi dengan gerakan tangannya yang
memegang pinggulku dari blakang dan
menekankan pantatku untuk lebih membuat
kontolnya makin masuk kedalam memekku.
Aw, sakit sayang." Kataku, karna tekanan
tangannya di pinggulku trasa agak kasar.
"Maa, maaf say..aangg.. aaghhh, huh..." Jawab
Satria agak terbata-bata karna kenikmatan.
Yank, cepetan ahhhhh, tar ada orang.. Oughhhh
Yank, aah.." Pintaku. Karna aku benar-benar
mulai sangat amat khawatir.
Kalau ke grebeg, ntar aku dinikahkan dong.
Sdangkan aku belum mau menikah.
Rasa khawatir yang besar, malah membuat rasa
nikmatnya kontol Satria menggesek memekku
makin terasa lebih nikmat.
Yaankkkk, yaa...nkk... Aku, ahh.. akk..akuu
keluarr yaaaaaaaaa..." Teriakku kecil dibarengi
desahan kenikmatanSatria dengan sedikit kasar mendorongku sampai
aku terjatuh dan menungging diatas rerumputan.
Kontolnya yang terlepas sejenak dari memekku,
langsung dia masukkan lagi dengan kasar.Ahhhhhh, sial! Sakit gila!" Teriakku tak kontrol.
Satria mulai gak peduli dengan suaraku dan
dengan keadaan disekeliling. Dia terus saja
menggenjotku dengan kasar. Dan bernafas
dengan memburu.Aku hanya bisa menggigit bibir agar tidak
mengeluarkan desahan atau teriakan yang
kencang.
Ahh, aahhhh hahhhhaahahaaaa Beeee..."
Teriaknya pelan tertahan.
Dia keluar. Spermanya masuk didalam memekku.
Aku lalu dengan terburu-buru bangkit dan
meloncat kecil. Sial, malah dikluarin di dalam.
Bathin ku.Heh, kurang ajar, malah didalem." Sewotku.
Satria hanya tersenyum-senyum.
Wajahnya terlihat sangat menyebalkan saat itu.
Kamipun membereskan pakaian kami. Dan keluar
dari taman itu. Menuju rumahku. Ya. Aku minta
pulang. Gatal, main di rerumputan.