Satu lagi wanita memberikan pengakuan soal perilaku cabul calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump. Wanita yang pernah menjadi reporter majalah hiburan ternama AS, People, ini menyebut dirinya pernah dicium paksa Trump.
Insiden itu terjadi pada tahun 2005 lalu, saat wanita bernama Natasha Stoynoff ini ditugaskan mewawancarai Trump dan istrinya Melania soal ulang tahun pernikahan keduanya. Bahkan saat itu Melania sedang mengandung putranya, Baron yang kini berusia 10 tahun.
Kisah Stoynoff ini dipublikasikan oleh majalah People secara lengkap pada 12 Oktober, dengan Stoynoff sendiri yang menulis kisahnya dalam satu halaman penuh. Sejumlah media AS mengutip artikel majalah People itu, termasuk seperti dilansir Reuters dan Washington Post, Kamis (13/10/2016).
Dalam tulisannya, Stoynoff menyebut dirinya ditugaskan banyak mengulas soal Donald Trump pada tahun 2000-an. Dia bahkan menghadiri pernikahan Trump dengan Melania dan kerap berkunjung ke Trump Tower untuk urusan pekerjaan. Stoynoff menyebut Melania baik dan ramah, sedangkan Trump suka menghibur. Namun hubungan mereka bertiga, menurut Stoynoff, hanya sebatas hubungan profesional.
Pada Desember 2005, Stoynoff ditugaskan ke Mar-a-Lago milik Trump di Florida, untuk mewawancarai pasangan itu soal ulang tahun pernikahan. Insiden terjadi saat wawancara dihentikan sementara karena Melania yang sedang hamil besar ingin berganti pakaian di kamar atas.
Sembari menunggu, Stoynoff diajak berkeliling Mar-a-Lago yang mewah oleh Trump. Menurut Stoynoff, Trump mengajaknya ke salah satu ruangan yang disebutnya luar biasa bagus yang harus dilihat langsung. Stoynoff dan Trump masuk ke ruangan itu hanya berdua, tanpa ada orang lain lagi.
"Trump menutup pintu di belakang kami. Saya berbalik, dan dalam beberapa detik, dia mendorong saya ke dinding dan memaksa mencium saya," tutur Stoynoff, yang keluar dari majalah People selang 4 tahun usai insiden itu. Dia kini menjadi penulis buku dan screenplay.
Stoynoff menyebut dirinya yang berpostur tinggi, tumbuh besar bermain gulat dengan kedua saudara laki-lakinya. Dia bahkan pernah bertanding tinju dengan Mike Tyson. Stoynoff menyebut dirinya berusaha keras mendorong tubuh Trump menjauhinya, namun Trump jauh lebih kuat dan cepat.
Aksi cabul Trump terhenti saat salah satu pelayan masuk ke dalam ruangan dan memberitahu Melania akan segera turun untuk melanjutkan wawancara. Meskipun masih shock, Stoynoff berusaha tetap tenang. Selama 20 tahun berkarier sebagai reporter hiburan, Stoynoff banyak mewawancarai selebriti papan atas di AS, namun tidak pernah mendapat perlakuan semacam ini.
Tidak hanya itu, saat Stoynoff duduk menunggu Melania, Trump kembali menggodanya. "Anda tahu kita akan menjalin hubungan, bukan?" tulis Stoynoff mengutip kata-kata Trump kepadanya, saat itu.
Stoynoff menceritakan pengalaman buruknya ini kepada rekan kerjanya, yang kemudian menyarankannya untuk melapor pada atasannya. Namun Stoynoff yang saat itu merasa malu dan menyalahkan diri sendiri, memilih untuk tetap diam dan berusaha melupakan semua yang terjadi padanya. Dia juga mengaku khawatir, Trump yang kaya dan berpengaruh akan menghancurkan hidupnya jika dia buka suara.
Dalam tulisan Stoynoff, People melansir komentar juru bicara Trump yang membantah seluruh klaim Stoynoff. "Ini tidak pernah terjadi. Tidak ada kebenaran ataupun kejujuran dalam kisah rekayasa ini," tegasnya.